JABAROKE.COM– Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Aisyiyah yang berlokasi di Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, kedatangan Tim Rechecking Apresiasi Kampung KB Provinsi Jawa Barat, yang dipimpin langsung oleh Ketua Kelompok Kerja (Pokja) IV Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat (TP PKK) Provinsi Jawa Barat, Etty Yuliati, Jum’at (17/03/2023).
Ketua Pokja IV TP PKK Provinsi Jawa Barat, Etty Yuliati, menyampaikan kehadirannya bersama tim dalam rangka verifikasi dan validasi dokumen serta yang lainnya, sebagai tindaklanjut penilaian Kampung KB Apresiasi secara daring beberapa waktu yang lalu.
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan secara daring yang dilaksanakan sekitar 2 minggu lalu ini, imbuh Etty, Kampung KB Aisyiyah masuk dalam 11 nominasi terbaik.
“Kalau untuk tindak lanjutnya ada, karena hasil dari rechecking ini, dari 11 nominasi itu akan diambil satu yang terbaik untuk ke tingkat nasional. Nanti di tingkat nasional itu akan dilombakan di kegiatan Hari Keluarga Nasional, rencana di Sumatera Selatan,” ujar Etty.
Dalam rechecking ini, Ketua Pokja IV TP PKK Jabar bersama tim melakukan wawancara ke pihak-pihak terkait yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok 1 yang terdiri dari OPD KB, Camat, Lurah, Lintas Sektor hingga Tokoh Masyarakat, kelompok 2 yang terdiri dari Ketua dan Pengurus Kampung KB, dan kelompok 3 yang terdiri dari Ketua/Penguris Poktan (BKB, BKR, BKL, PIK-R, UPPKA).
“Lalu kami wawancara apakah sesuai dengan yang kemarin (disampaikan) waktu kami menjadi juri di secara daring, ternyata tadi kami sudah (mendapat penjelasan) semua dari puskesmasnya, dari Disdiknya gitu ya keterlibatannya ada disini, kami tadi mewawancarai itu, itu yang tiga yang kami penilaian,” ucapnya.
Ia menilai jika Kampung KB Aisyiyah mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022, karena tahun lalu Kampung KB Aisyiyah tidak masuk 6 besar untuk kategori kabupaten, dan tahun ini bisa masuk ke posisi tersebut.
“Harapan saya disini itu lebih ditingkatkan lagi, tadi memang ada kekurangannya sedikit, cuman lebih ditingkatkan lagi apa yang kekurangannya, diperbaiki, dan di kampung KB-nya disini, dengan pengurusnya juga mungkin kolaborasi dengan kebetulan saya dari Pokja 4-nya, jadi kolaborasi antara PKK dengan pengurus Kampung KB itu harus sinergi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menuturkan, tujuan dari rechecking ini pertama untuk memvalidasi kesesuaian antara informasi yang tertuang dalam laporan Kampung KB Online, profile, hasil wawancara, dan pelaksanaan di lapangan, kemudian melihat capaian indikator Program Bangga Kencana hingga pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), rumah layak huni, dan akses air minum.
“(Kemudian) melihat pelaksanaan kegiatan 8 aspek pengembangan kampung KB, serta inovasi yang telah dilaksanakan di Kampung KB, dan capaian outcome indikator Program Bangga Kencana diantaranya Penurunan Angka Prevalensi Stunting, Penurunan Jumlah Keluarga Miskin, dan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), dan terakhir memvalidasi bukti dan dokumen pendukung secara tertulis,” tutur Yayan.
Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 25 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) /instansi/lintas sektor, Pengurus Pokja Kampung KB, Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), serta tokoh masyarakat (Toma), tokoh agama (Toga), Tokoh Pemuda Desa Rancasalak Kecamatan Kadungora.
Sementara, Ketua Kampung KB Aisyiyah, Een Endahwati, mengatakan jika penilaian Kampung KB Apresiasi terbagi dalam 3 tahapan, yang pertama tahapan pertama penilaian melalui profile Kampung KB Aisyiyah yang dikirimkan oleh pihaknya kepada panitia, tahap kedua wawancara secara zoom atau daring, dan tahap ketiga yaitu rechecking yang hari ini dipimpin langsung oleh Ketua Pokja IV TP PKK Jabar, Etty Yuliati.
“Nah Kampung KB Aisyiyah ini kita berkompetisi dengan 26 kabupaten dan kota, dan Kampung KB Aisyiyah itu ada di penilaian termasuk 6 besar (tingkat kabupaten) ada di ranking ketiga, sehingga kami optimis kan harus ya, karena kita berharap untuk bisa masuk di tingkat provinsi dan nanti mewakili di tingkat nasional,” kata Een.
Een memaparkan jika di kampungnya ini, mau ada lomba ataupun tidak, pihaknya terus berkiprah dan menjalankan kegiatan-kegiatan yang bahkan dirindukan oleh masyarakat. Ia juga menilai jika kampungnya ini mengalami perbedaan setelah menjadi Kampung KB.
“Kenapa mereka selalu merindukan kegiatan-kegiatan kami, karena ada chemistry yang terbangun, makanya bagi kami ada atau tidak ada lomba kita terus berkiprah, ada dan tidak ada lomba kita terus melayani kebutuhan masyarakat, kebutuhannya baik melalui penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan, pelayanan kesehatan,” paparnya.
Kampung KB Aisyiyah sendiri, imbuh Een, terbentuk pada tanggal 10 Januari 2018. Namun, sebelum ada Kampung KB, kegiatan-kegiatan pelayanan untuk lansia hingga Posyandu sudah berjalan cukup lama.
“Tim provinsi sangat antusias sekali, karena mungkin ketika kita bicara ekspose, ketika kita bicara secara tertulis memang belum semua waktu itu kita tuangkan, karena kita terbatas dengan dokumen, tapi ketika melihat kenyataan di sini ya cukup menjanjikan juga, meskipun ada kelemahan,” tandasnya.
Ia berharap Kampung KB Aisyiyah bisa mewakili Provinsi Jawa Barat dalam penilaian Kampung KB apresiasi di tingkat nasional, dan juga mampu memberikan kebermanfaatan bagi warga Desa Rancasalak.(RLS)